Misteri Jejak Kutukan Raksasa Pemangsa Gadis di Tabanan Bali

Benteng Timur Sanggulan Tabanan Bali

Kutukan raksasa itu melekat kuat didesa adat sanggulan, Makhluk dengan gambaran besar bertaring dengan perangai yang sangat menyeramkan. Ini menjadi sosok legendaris didesa yang terletak ditimur kota Tabanan ini.

Sepak terjang raksasa ini memang telah terjadi beberapa ratus tahun silam. Semenjak raksasa itu dikalahkan oleh sebatang pohon timbul, Praktis jasadnya lenyap ditelan bumi. Namun energi kutukannya masih dapat dirasakan sampai sekarang. Seolah aura kebenciannya akan tanaman jukut timbul masih kental hingga kini.

Dikisahkan raksasa ini menculik dan memangsa gadis belia untuk menambah ilmu kanuragan, Anehnya sasarannya adalah penari2 rejang yang dikenal dengan perangai cantik jelita. Aura dari penari yang lincah inilah sumber pemicu bagi raksasa ini untuk dijadikan sumber kekuatan.

Sosok ini terbang dari kegelapan menuju hingar bingar pagelaran tari rejang. Hinggap dari suatu pohon ke pohon yang lain, dari satu panggung ke panggung yang lain. Seketika ia akan beraksi saat semua lengah, dengan sigap ia membawa pergi salah satu penari yang lama dibidik.

Kejadian ini terus berulang dan meresahkan penduduk desa sanggulan kala itu. Pendudukpun mencari cara untuk mencari sarangnya dan melumpuhkan raksasa itu, dari perlawanan itu muncullah Ki Bendeso yang terkenal dengan pedang saktinya.

Ki Bendeso

Beliau merupakan penjaga benteng timur kerajaan Tabanan. Raja Tabanan kali itu memberi amanat kepadanya untuk menjaga Tabanan dari serangan yang bersifat nyata maupun gaib seperti sosok2 jahat termasuk menghalau setiap gerak gerik licik sang raksasa penculik rejang.

Malam pun bertambah larut pekatnya misteri desa ini semakin mengusik untuk ditelisik, Untuk mengurainya kami harus menuju bekas benteng timur kerajaan Tabanan yang konon pernah dipakai dalam perhelatan tari rejang.

Misteri Desa Adat Sanggulan Tabanan Bali

Desa Sanggulan Tabanan Bali

Belum ada penjelasan rasional tentang berbagai fenomena mistis yang mendukung desa adat sanggulan. Wilayah yang berada di distrik Kediri kabupaten Tabanan ini seolah dipatri oleh larangan memakan buah jukut timbul, Anehnya hal ini hanya berlaku untuk warga dalam 1 desa saja. Meskipun mereka telah berpindah domisili didaerah lain mitos ini bak menghantui keberadaan mereka.

Bagi warga yang secara sengaja memakan buah jukut timbul akan terkena suatu malapetaka. Biasanya mereka akan mengalami gejala meriang, pusing, sakit perut hingga mual2 misterius. Anehnya sakit yang dianogsa sebagai penyakit lahiriyah ini tak bisa disembuhkan oleh pendekatan medis.

Buah Jukut Timbul

Jukut timbul atau lebih dikenal dengan kluwih adalah buah dengan karakteristik berkulit keras berduri, Tanaman yang masuk dalam familiar nangka2 an ini biasa digunakan sebagai bahan dasar sayuran, Tak ada kandungan zat buruk bila dikonsumsi manusia. Ironisnya selama ratusan tahun buah ini menjadi momok yang harus dihindari oleh warga desa adat sanggulan.

Mitos ini tak ubahnya sebagai tradisi lisan yang turun temurun didukung oleh masyarakat sanggulan. Didesa dengan adat istiadat kental ini bagai terkena kutukan. usut tak usut pengutuknya adalah sesosok raksasa yang konon pernah ada beberapa abad silam didesa ini.

Cerita keberadaan raksasa didesa ini telah lama ada, hal itu ber angsur2 membentuk legenda yang diyakini kebenarannya. Dahulu raksasa itu adalah sosok jahat penculik gadis2 muda, Tak ada satupun senjata yang bisa mengalahkannya.

Konon setelah menyadari kesalahannya raksasa inipun memberitahu kelemahannya pada warga desa. Dia hanya bisa kalah oleh batang jukut timbul. Dari peristiwa tumbangnya makhluk yang digambarkan memiliki perawakan tinggi besar itulah sosok ini lantas menebar kutukannya.

Barang siapa warga sanggulan memakan buah timbul maka akan terkena suatu malapetaka. Mitos adalah peristiwa sejarah yang dilebih lebihkan, Namun jika keberadaan raksasa itu adalah rekayasa, Bagaimana bisa efek kutukan itu masih berlaku dan meneror warga sanggulan hingga detik ini.

Berdasarkan legenda tentang keberadaan raksasa itu kami mencoba menelisik fenomena itu dari sisi supranatural. Sejatinya bagaimana cara kerja kutukan ini masih bekerja sampai sekarang?

Misteri Legenda Desa Akah Klungkung Bali

Desa Akah Klungkung Bali

Paumaan adalah sebuah wilayah yang terletak dibarat Desa Akah. Cikal bakal Desa Akah dimulai diwilayah ini sebelum akhirnya dipindahkan karena ulah seoarang penyihir jahat.

Akah dalam bahasa Bali bermakna pagar. Penamaan Desa Akah berdasarkan adanya 5 buah batu yang berfungsi sebagai pagar penghalau serangan gaib.

Istilah pagar lazim digunakan orang untuk merujuk pada sistem perlindungan rumah tinggal dari ancaman marabahaya. Sebuah pelindung multlak diperlukan untuk kenyamanan atan keselamatan penghuninya dari bahaya yang terlihat. Lain halnya dengan pagar tak kasat mata, Mungkin sebagian orang sudah tak asing dengan perlindungan yang lazim dinamakan pagar gaib ini. Tak hanya gangguan sifat fisik seperti pencurian, gangguan gaib seperti santet dan serangan astral dapat ditolak sekaligus dinetralisir.

Bicara tentang pagar gaib ada fenomena unik di Desa Akah Klungkung. Wilayah dikabupaten terkecil propinsi Bali ini menyimpan Legenda besar tentang keberadaan perlindungan gaib.

Cerita itu begitu melekat pada masyarakatnya yang sangat memegang nilai2 tradisi itu. Konon dinding berbentuk kabut mengitari Desa dan memberi perlindungan selama 24 jam. Keberadaan cerita itu pun bukanlah Mitos tanpa dasar, Ada 5 buah batu keramat yang diletakkan dibeberapa titik terluar wilayah desa. Warga menyebut batu2 itu sebagai pengancing. Batu itu tak boleh ada satupun yang hilang hakikatnya kelimanya berfungsi sebagai gembok yang berkaitan satu sama lain secara gaib.

Jika kita lihat dari peta kelimanya membentuk sebuah garis semu yang memutari desa. Kelima titik itu berada tepat dibarat daya, barat laut, timur laut, tenggara dan tengah Desa Akah. Menurut sejarah asal mula diletakkannya batu ini pun melalui proses yang panjang.

Pada tahun 1800 san Desa Akah diserang penyihir sakti bernama Dadong Guliang. Banyak penduduk akah tewas terkena sihir jahat penyihir wanita itu. Karena ulah satu orang ratusan penduduk akah kala itu harus dipindahkan ketempat lain. Untuk menghalau datangnya sihir Dadong guliang diwilayah baru 4 orang suci akhirnya berembuk untuk menyelamatkan penduduk Akah dari penyihir Dadong Guliang. Mereka adalah Ida Pranda Gede Suci, Mangku Made Simpang, Sang Putu Tegik dan Putu Anom. Kemudian diletakkanlah 5 buah batu keramat disegala penjuru untuk melindungi penduduk desa.

Makam penyihir sakti Dadong Guliang masih berada di dristik akah. Kegagalannya menguasai akah membuatnya dilanda rasa penasaran abadi. Konon ratu sihir yang khas dengan tawa yang melengking ini masih menyimpan dendam sampai sekarang.

Untuk mengungkap misteri batu pengancing dan mitos penyihir Dadong Guliang kami akan mulai penelusuran dari pusat Desa Akah. Ada 2 batu lokasinya relatif berdekatan. Pengancing di Griya Tapa dan satu lagi di Pura Melanting. Ada yang istimewa di Pura Melanting, Sebab batu itu terletak dititik tengah Desa Akah yang berfungsi sebagai pusat keseimbangan. Cerita Mistis pun berkembang seiring fenomena2 aneh diarea ini. Percaya atau tidak dititik inilah makhluk2 astral melakukan jual beli layaknya manusia, Sebab area Pura yang kini dikeramatkan ini merupakan pasar gaib.

Misteri Pura Bias Denpasar Bali

Pura Bias Denpasar Bali

Pura Bias merupakan salah satu pura dipulau dewata yang telah ada sejak 1000 tahun yang lalu. Pura ini tadinya dikelilingi oleh sungai, Namun karena sering menyebabkan banjir akhirnya sungai ini direnovasi dan terdapat didepan Pura Bias.

Menurut juru kunci pura ini dijaga oleh Ratu Gede Sapu Jagad dan Ratu Gede Samar Bagus beserta dengan para pengawalnya.

Pura Ratu Gede Samar Bagus

Banyak orang yang datang untuk bersembahyang maupun bersemedi meminta kesehatan atau kesejahteraan pada para Ratu Gede ini, Namun tak jarang orang yang datang untuk meminta hal2 yang negatif.

Menurut warga disekitarnya jika ada orang yang meminta hal2 yang tidak baik, biasanya orang tersebut akan lari ketakutan karena ditabrak oleh tengkorak ataupun dipukul oleh sosok yang tidak terlihat.

Misteri Taman Festival Padanggalak Bali

Taman Festival Padanggalak Bali

Taman Festival ini tadinya merupakan sebuah taman yang sering mengadakan pertunjukkan seni tari seperti tarian Kecak maupun tarian Barong. Selain itu juga ada taman reptil, bar, pabrik bir, tempat peristirahatan dll. Namun Taman seluas 8,9 Hektar ini ditutup 11 tahun yang lalu karena sepi pengunjung.

Hingga saat ini Taman Festival tidak digunakan, Bangunan didalamnya sudah rusak dan mulai roboh. Bahkan tak sedikit orang yang melihat adanya penampakkan makhluk astral seperti anak kecil, wanita berambut panjang, api, bayangan leak dan cahaya.

Penasaran kira kira sosok apa dan siapa yang ada disini ? Jawabannya adalah Hantu Leak yang sering membuat suasana tidak nyaman dan memperalat manusia untuk dijadikan sebagai pengikutnya.

Misteri Taman Makam Pahlawan Kerdja Pekanbaru Riau

Monumen Makam Pahlawan Kerdja Pekanbaru

Pada tahun 1943-1945 pembangunan rel kereta api tersebut telah memakan korban sedikitnya 285 ribu jiwa. Jumlah korban tersebut setara dengan jumlah bantalan rel kereta api yang dibangun, Diperkirakan setiap 1km rel kereta api memakan korban sebanyak 1270 jiwa.

Para pekerja yang membangun rel kereta tersebut sebagian besar berasal dari tanah jawa, hironisnya para pekerja ini diperlakukan dengan tidak layak dan tidak manusiawi.

Mereka merupakan korban Romusa pada zaman penjajahan Jepang, pihak Jepang membangun rel kereta api dari Pekanbaru ke Muara Sijunjung Sumatera Barat

Kematian mereka disebabkan karena kurangnya makanan bergizi bagi mereka, penyakit yang tak kunjung diobati dan siksaan dalam pengerjaan rel kereta api tersebut.

Sekarang rel kereta api tersebut sudah tidak ada lagi hanya ada seonggok batu yang diabadikan sebagai monumen korban Romusa.

Monumen ini menjadi pembuktian dari kejahatan tentara Jepang. Karena selain banyaknya korban jiwa yang direnggutnya, juga tercatat dalam sejarah kereta api yang memiliki umur paling pendek.

Konon menurut warga sekitar banyak suara2 dan sosok makhluk astral yang sering terlihat disana. Hal misterius apa yang sebenarnya terjadi ditempat ini? jawabannya adalah semua rakyat kita yg mati pada saat pembagunan rel kereta api yg seharusnya disesalkan bukan untuk bangsa dan negara kita.

Misteri Komplek Makam Marhum Kerajaan Siak Pekanbaru Riau

Makam Marhum Sultan Pekanbaru

Komplek Makam Marhum yang terletak di Kecamatan Senapelan Pekanbaru merupakan satu-satunya peninggalan yang tersisa di Pekanbaru dan menjadi dari Kerajaan Siak yang pernah bertahta di Pekanbaru.

Diarea komplek ini terdapat Makam Sultan Siak ke 4 yaitu Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah dan Sultan ke 5 Muhammad Ali Abdul Jalil Muazam Syah.

Pada zaman kekuasaan Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah Senapelan dijadikan pusat pemerintahan Kerajaan Siak, dan pada saat pemerintahan beliau kegiatan perdagangan berkembang dengan pesat.

Sampai pada akhirnya timbullah pemikirian untuk mendirikan sebuah pekan yang berarti pasar di Senapelan. Namun ternyata tidak berkembang dan usaha yang dirintis oleh beliau kemudian dilanjutkan oleh putranya yang melainkan adalah Sultan ke 5 Kerajaan Siak.

Dan pada tanggal 23 juni 1784 nama Senapelan diganti menjadi Pekan Baharu yang dalam bahasa sehari hari disebut Pekanbaru.