|
Istana Gunung Sahilan Kampar Riau |
Istana Gunung Sahilan salah satu jejak kerajaan yang masih tersisa di Riau. Secara garis besar Kerajaan Gunung Sahilan dibagi dalam dua wilayah besar yaitu Rantau Daulat dan Rantau Andiko.
Kerajaan Gunung Sahilan pada masa awal berdirinya diperkirakan pada abad ke 16-17 Masehi dan merupakan bawahan dari Kerajaan Pagaruyung.
Raja-raja yang memerintah Kerajaan Gunung Sahilan adalah keturunan Raja Pagaruyung atau Raja Muda Kerajaan Pagaruyung
Kerajaan Gunung Sahilan berdiri sendiri sebagai Kerajaan berdaulat setelah runtuhnya Kerajaan Pagaruyung pada awal abad ke 18 Masehi akibat perang paderi.
Secara ilmiah historis Gunung Sahilan mengakui kekuasaan Kerajaan Hindia Belanda pada tahun 1905 dan Kerajaan Gunung Sahilan berakhir setelah bergabung dengan NKRI.
Istana ini memiliki bangunan bernuansa Melayu, Hawa magis pun terasa sangat kental disini. Dalam istana ini tersimpan sebuah payung peninggalan Kerajaan Sahilan yang menurut kepercayaan apabila payung tersebut digunakan tidak saat upacara adat maka akan terjadi musibah.
Disini pun terdapat guci penanda cuaca yang dipercaya akan terisi air dengan sendirinya apabila mendekati musim hujan. Selain itu terdapat peti keramat yang menurut cerita tidak ada satu orangpun yang boleh membuka peti tersebut dikarenakan akan terjadi musibah apabila peti tersebut dibuka.
Beberapa Raja di Istana Gunung Sahilan ini juga memiliki keunikan dan kesaktian. Saking saktinya beliau dapat menghabisi musuh hanya dengan kedipan mata. Bahkan beberapa Raja Gunung Sahilan memiliki keunikan, salah satunya adalah berdarah putih dan berpayudara empat.
Penasaran kira kira sosok apa dan siapa yang ada disini ? Jawabannya adalah seorang Datuk laki2 berpayudara empat serta penjaga barang pusaka seperti payung, guci, gong dan peti tersebut.
ADS HERE !!!